Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 11

Diposting oleh midget di Rabu, Juni 08, 2011
Just The Way You Are




Now im lying on my bed. Thinking about Justin. Yeaaahhh, i remember what did he do and what did he talk to me when we were on river. Want to know? Yepss let us see together.... :)

Flashback

“Shawty, you are beautiful just the way you are........”

Itulah kata kata yang diucapkan Justin, yang membuatku merinding bahkan sampai saat ini. Aku pikir dia bohong, jadi aku hanya bisa tertunduk malu. Tapi dari sorot mata Justin yang murni, aku tahu dia tidak bohong. Aku tahu. Tapi aku takut untuk berpikir lebih jauh. Aku takut jika aku berpikiran lebih jauh, perasaan cintaku semakin dalam kepadanya. Dan bila suatu hari nanti aku tersakiti olehnya, pasti rasanya akan sakit sekali. Dan aku tidak menginginkan hal itu.

Justin menatapku yang sedang tertunduk malu, tapi sejenak kemudian dia beranjak dari hadapanku. Aku berusaha mengalihkan perhatianku padanya dengan mengutak atik ponselku. Tetapi kemudian..

Tangan Justin yang lembut menyelipkan sesuatu di rambutku. Aku tersentak kaget. “ what is it, Justin?” tanyaku agak agak panik. “ Look “ sahutnya. Perlahan, aku berjalan ke tepian sungai yang airnya bening, dan melongok kesana. Aku terpaku.......

Karena sesuatu yang diselipkan Justin di rambutku adalah bunga. Sekuntum bunga kecil berwarna ungu. Sebenarnya hanya bunga biasa, namun aku merasakan rasa yang ‘luar biasa’ akan itu. Aku berbalik menatap Justin, yang tersenyum senyum menatapku.




“what does it mean, Justin?”

“should i tell you?”

Dijawab seperti itu membuatku terdiam. Oh yeah, aku tak ingin berdebat dengan Justin

“Kiss me first, then i will tell you” celetuk Justin sambil melirikku nakal. Aku membelalakkan mataku. “what? Oh no justiiiiiiinnn...” . Justin tergelak. “ Just kidding” ujarnya sambil kembali duduk di tepian sungai. Aku mengikutinya. Ketika aku sudah disampingnya..

“ it makes me look more weird, isn’t it?” tanyaku ragu ragu padanya

“ No. You never looks weird”

Aaw im blushing :*

“Let me tell you Sugar”

Deg. Ada apa? Apa yang mau Justin lakukan?

Ternyata Justin mau menyanyi. Hmm, tentu saja dengan senang hati aku akan mendengarkan. Semenjak bertemu Justin, aku jadi menyukai musik. Justin melantunkan bait demi bait dari lagu.. entah itu lagu siapa, tapi sepertinya lagu itu lagu Bruno.

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day

Justin menatapku sejenak, membuatku terpaku, tapi dia meneruskan nyanyiannya dengan segera

Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say

Mataku terasa agak panas. Well, aku pikir lagu ini sangat menyentuh

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are


*skip*

Pagi pagi benar aku sudah sampai disekolahku. Entah ada dorongan apa aku tiba tiba saja ingin berangkat pagi. Ada secercah semangat di hatiku. Entah karena kemarin dinyanyikan lagu oleh Justin atau apalah, whatever. Menyebut nama Justin, lagi lagi jantungku berdebar. Teringat akan bunga kecil ungu yang kini masih tersimpan di botol kecil di kamarku untuk diawetkan. Teringat akan senyumnya. Ah, rasa rasanya aku rindu juga senyum itu

Ketika aku melewati gerbang sekolah, aku melihat suasana sekitar sudah ramai. Huh? Ini kan masih pagi. Ada apa ya?

Aku berjalan cepat menuju kelasku, tapi jika perasaanku tidak salah, rasanya banyak tatapan yang tajam dan menusuk disekitar mataku. Ah, mungkin hanya perasaanku? Aku meneruskan jalanku dan sempat kudengar beberapa murid dari kerumunan menyapaku

“Hello Sugar!”

Oh my gosh. Itu kan gerombolannya Abigail, yang terkenal sebagai geng anak anak gaul disekolahku. Aku membalas sapaan mereka dengan senyuman

“Hey Sugar!”

Kali ini dari gerombolan anak cowok. Bahkan aku sempat melihat Cody, seorang penyanyi yang juga sekolah disini, menyapaku sambil tersenyum. Oh myyyy, ada apa sih dengan mereka? Aku membalas semua sapaan mereka sambil tersenyum

Ketika aku tiba di kelas.........

“Sugar!!!!! “ teriak Aislinn ketika aku masuk kelas
“ Huh? What happened Ash? Jangan teriak teriak, aku tidak tuli” sungutku sebal
“ Pokoknya kamu harus liat! This is very important, you know?!” Aislinn menarik tanganku
“ hey hey hey, where will we go, Ash?” aku sangat bingung akan sikapnya. Aislinn membawaku ke suah tempat, yang penuh dengan kerumunan siswa

“Look!”

Aku melihatnya dan...............

“OH MY GOD?!!!”

0 komentar on "Dream - Sugar Story - Chapter 11"

Posting Komentar

Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 11

Just The Way You Are




Now im lying on my bed. Thinking about Justin. Yeaaahhh, i remember what did he do and what did he talk to me when we were on river. Want to know? Yepss let us see together.... :)

Flashback

“Shawty, you are beautiful just the way you are........”

Itulah kata kata yang diucapkan Justin, yang membuatku merinding bahkan sampai saat ini. Aku pikir dia bohong, jadi aku hanya bisa tertunduk malu. Tapi dari sorot mata Justin yang murni, aku tahu dia tidak bohong. Aku tahu. Tapi aku takut untuk berpikir lebih jauh. Aku takut jika aku berpikiran lebih jauh, perasaan cintaku semakin dalam kepadanya. Dan bila suatu hari nanti aku tersakiti olehnya, pasti rasanya akan sakit sekali. Dan aku tidak menginginkan hal itu.

Justin menatapku yang sedang tertunduk malu, tapi sejenak kemudian dia beranjak dari hadapanku. Aku berusaha mengalihkan perhatianku padanya dengan mengutak atik ponselku. Tetapi kemudian..

Tangan Justin yang lembut menyelipkan sesuatu di rambutku. Aku tersentak kaget. “ what is it, Justin?” tanyaku agak agak panik. “ Look “ sahutnya. Perlahan, aku berjalan ke tepian sungai yang airnya bening, dan melongok kesana. Aku terpaku.......

Karena sesuatu yang diselipkan Justin di rambutku adalah bunga. Sekuntum bunga kecil berwarna ungu. Sebenarnya hanya bunga biasa, namun aku merasakan rasa yang ‘luar biasa’ akan itu. Aku berbalik menatap Justin, yang tersenyum senyum menatapku.




“what does it mean, Justin?”

“should i tell you?”

Dijawab seperti itu membuatku terdiam. Oh yeah, aku tak ingin berdebat dengan Justin

“Kiss me first, then i will tell you” celetuk Justin sambil melirikku nakal. Aku membelalakkan mataku. “what? Oh no justiiiiiiinnn...” . Justin tergelak. “ Just kidding” ujarnya sambil kembali duduk di tepian sungai. Aku mengikutinya. Ketika aku sudah disampingnya..

“ it makes me look more weird, isn’t it?” tanyaku ragu ragu padanya

“ No. You never looks weird”

Aaw im blushing :*

“Let me tell you Sugar”

Deg. Ada apa? Apa yang mau Justin lakukan?

Ternyata Justin mau menyanyi. Hmm, tentu saja dengan senang hati aku akan mendengarkan. Semenjak bertemu Justin, aku jadi menyukai musik. Justin melantunkan bait demi bait dari lagu.. entah itu lagu siapa, tapi sepertinya lagu itu lagu Bruno.

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day

Justin menatapku sejenak, membuatku terpaku, tapi dia meneruskan nyanyiannya dengan segera

Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say

Mataku terasa agak panas. Well, aku pikir lagu ini sangat menyentuh

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are


*skip*

Pagi pagi benar aku sudah sampai disekolahku. Entah ada dorongan apa aku tiba tiba saja ingin berangkat pagi. Ada secercah semangat di hatiku. Entah karena kemarin dinyanyikan lagu oleh Justin atau apalah, whatever. Menyebut nama Justin, lagi lagi jantungku berdebar. Teringat akan bunga kecil ungu yang kini masih tersimpan di botol kecil di kamarku untuk diawetkan. Teringat akan senyumnya. Ah, rasa rasanya aku rindu juga senyum itu

Ketika aku melewati gerbang sekolah, aku melihat suasana sekitar sudah ramai. Huh? Ini kan masih pagi. Ada apa ya?

Aku berjalan cepat menuju kelasku, tapi jika perasaanku tidak salah, rasanya banyak tatapan yang tajam dan menusuk disekitar mataku. Ah, mungkin hanya perasaanku? Aku meneruskan jalanku dan sempat kudengar beberapa murid dari kerumunan menyapaku

“Hello Sugar!”

Oh my gosh. Itu kan gerombolannya Abigail, yang terkenal sebagai geng anak anak gaul disekolahku. Aku membalas sapaan mereka dengan senyuman

“Hey Sugar!”

Kali ini dari gerombolan anak cowok. Bahkan aku sempat melihat Cody, seorang penyanyi yang juga sekolah disini, menyapaku sambil tersenyum. Oh myyyy, ada apa sih dengan mereka? Aku membalas semua sapaan mereka sambil tersenyum

Ketika aku tiba di kelas.........

“Sugar!!!!! “ teriak Aislinn ketika aku masuk kelas
“ Huh? What happened Ash? Jangan teriak teriak, aku tidak tuli” sungutku sebal
“ Pokoknya kamu harus liat! This is very important, you know?!” Aislinn menarik tanganku
“ hey hey hey, where will we go, Ash?” aku sangat bingung akan sikapnya. Aislinn membawaku ke suah tempat, yang penuh dengan kerumunan siswa

“Look!”

Aku melihatnya dan...............

“OH MY GOD?!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank You For Visiting Gisma's Blog


 

constellation of words Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates | Thanks to Blogger Templates | Image by Tadpole's Notez