Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 6

Diposting oleh midget di Rabu, Juni 08, 2011
Our World is Different




“ Oh my godness.... Thank you Sugar!!!”

Aku tertawa dan membetulkan letak handphoneku. "you’re welcome Aaashh...”

Saat ini aku sedang ada di kamarku, sepulang dari toko buku. Aislinn meneleponku dan mengucapkan terimakasih. Tadi Justin telah menandatangani bukunya, sesuai yang kupinta, dan sukses membuat Aislinn seperti melayang di angkasa. Setelahnya Justin mengantarku pulang, oh sebelumnya dia memberiku, hanya aku, nomor telepon, MSN, dan skypenya XD . Dia juga menanyakan twitterku, dan aku heran kenapa dia bertanya seperti itu, tapi kujawab jujur kalau twitterku adalah *random* . Aku sampai bengong dan tercengang gara gara tingkah lakunya tersebut. Sampai aku harus mencubit pipiku sendiri lebih dari dua kali untuk meyakinkan kalau ini semua bukan mimpi. Chaz, Ryan, dan Chris juga menanyakan twitterku, dan mengaku terang-terangan kalau mereka ingin follow aku. Aku agak tidak terlalu heran sih, karena sebelumnya aku mengenal mereka bertiga sebagai teman sekolah biasa, enggak akrab, bukan sebagai sahabat Justin. Aislinn juga mereka ( Justin, Chaz, Ryan, Chris ) follow, dan Aislinn nyaris memekik kegirangan. Aislinn sudah lama tau Chaz Ryan Chris sebagai sahabat Justin, cuma gak berani deketin apalagi sampai minta follow.
Jadi, sekarang disinilah aku berada. Di kamarku yang serba putih, dengan tirai berwarna ungu pucat yang lembut, dinding kamar yang dihiasi wallpaper berwarna ungu muda, sprei bergaris-garis ungu, dan ornamen lain yang rata rata berwarna ungu dan putih. Well, dua warna itu memang kesukaanku. Di atas tempat tidur, aku sibuk berkutat dengan MacBook putihku, handphone yang kujepit di pundak, juga novel yang baru saja kubeli. Di atas meja belajarku kuletakkan segelas jus apel.


*my room


“ Jadi kamu sudah cek followers belum, Sugar? Beneran loh, Justin ternyata udah follow aku! “ celetuk Aislinn dengan bangga dan bahagianya. “ Well, yah, belum.” Jawabku malas-malasan dan mulai sign in ke twitterku. DANG. Apa yang kulihat sungguh fantastis

10000 followers and 3000 listed? What? Why it can be...? Seingatku, followersku hanya 1000 dan list ku hanya 300. Tidak banyak. Tapi... tapi kenapa bisa begini? Ah! Mungkinkah....?

Secepat kilat aku menggerakkan kursorku , membuka tab baru untuk membuka profil . Dan benar saja. Disana.... disana... aku melihatnya.....
: having fun with . How nice she is! ;)

Jadi inilah alasan kenapa followersku bisa melejit drastis, jadi ini. Tapi.. kenapa dia melakukan ini? Aku belum siap menjadi sorotan publik, aku hanyalah gadis biasa. Dan selamanya akan terus menjadi gadis biasa. Tapi... dia....

“ Sugar? Hallo? Still there?”

Oh my. I forget im having a conversation with Aislinn

“ Yeaahh, Ash. What? Do you want to ask something?” tanyaku gusar sambil membuka Mentionku. Oh gosh, masuk bermacam-macam mention. Dari Beliebers, siapa lagi? Ada yang bertanya siapa aku, ada yang memujiku cantik ( :P ) , ada yang minta followback, dan untunglah tidak ada yang mengirimiku mention yang berbau negatif. Aku lega. Aku mencoba followback beberapa orang, tapi tanpa menge-tweet apapun. “ Nope, Sugar... Eh, but yes! Yes! I want to ask something!” Suara Aislinn terdengar ragu-ragu. “ What?” aku menggeser MacBook ku. Handphoneku nyaris terjatuh tapi aku bisa mengatasinya. “ Please answer honestly” “ Sureeee!!! So, what question?” “ I saw justin’s twitter page. And also yours”

Oh no. Pasti Aislinn ingin menanyakan soal tweet justin itu. Ampun dah. “ So?” hanya kata itu yang keluar dari mulutku. “ Do you fall in love with Justin?” tanyanya dengan nada menggoda. Heh? ME? Falling in love? With Justin?

“ of course not, Ash....” jawabku sambil mendesah, karena jujur, well... aku belum tahu

“ Really?”

“ Mmm... yeah, but... but...”

Aku menahan nafas dan memejamkan mata

“ maybe”

Aislinn memekik “ yeaaah, you are falling in love with him, Sugar!” “ Hey hey hey, who says like that? I just said ‘Maybe’ not ‘Yes’ . eeeeh, but... are you angry with me?” tanyaku sepelan mungkin. “ me? Ohaha of course not! Justin smiles, i smile! Hahahaaha “ Aku ikut-ikutan tertawa. Menyenangkan rasanya mengetahui bahwa sahabat yang kusayangi ini tidak marah padaku.
“ Justin loves you”

Heh?

“Justin loves you, Sugar. Trust me. I can see about how he look at you, how he talk yo you, and everything. Idk why, but i think Justin loves you at the first sight”

Aku sangat sangat tidak percaya kalau kalimat seserius itu dilontarkan oleh seorang Aislinn

“ You’re kidding. Cmon, Ash, it is not funny”
“Seriously, Sugar”

Masa sih? Ya ampun, aku enggak pernah kepikiran sampai jadi begini

“ i think he doesn’t. Please stop to make me dream, dream, and dream, Ash” aku mendengus sebal. “ Why not? My idol with my bestfriend! How a cute couple!” ujarnya sambil tertawa. Tanpa disadari segurat senyum senang terlukis di wajahku . “ It isn’t real. I can’t accept this” “ why?” ah lagi-lagi. Aku benci menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang. “ Our world is very different” ujarku, ada rasa sakit di hatiku ketika aku mengatakan itu.

“ Ooh, cmon sweetiepie, Justin doesn’t distinguish the girls to be his girlfriend... You are perfect, Sugar. You are pretty, smart, kind, calm. So, what is the problem?”

Mataku agak berkaca-kaca tapi buru-buru kuusap sebelum menetes. Aku terharu mendengarnya. “Thanks Ash, I love you. Errr, how with talk later tonight? After dinner?” “ Of course i can! Byee sweetiepie!” “ Byeee hunny bunny”

Aku meletakkan handphone dan menatap layar MacBookku. Mungkin Aislinn benar. Mungkin saja aku jatuh cinta dengan Justin. Mungkin saja. Tapi aku masih tak percaya akan rasa aneh ini. Aku masih butuh waktu untuk meyelaminya, memahaminya. Kulirik secarik kertas ungu yang diberikan Justin padaku. Itu berisi nomor telepon, MSN, dan skype Justin. Ragu ragu aku menatapnya, dan sedetik kemudian aku sudah membuka skype-ku. Mencari kontak yang diberikan....... dan... ah! Ada! Segare ku add. Perasaanku mengatakan Justin akan online.. tapi mungkin itu hanya lelucon belaka.

Dan benar saja, Justin online. Aku nyaris berteriak saking kegirangan. Aku tak tahu, pokoknya aku senang!

Justin Bieber : aye Sugar! :)

Sugar Lothringen : ayee Biebs... :)

Justin Bieber : watcha doing, Sugar? :)

Sugar Lothringen : chatting with you. Ahaha :D

Justin Bieber : and then? :P

Sugar Lothringen : just seeing my timeline. See? My followers, mentions, and lists are full because of YOU -_-

Justin Bieber : Im sorry shawty! But i don’t think you don’t like it :P

Sugar Lothringen : how i don’t like it? It is so annoying Biebs! -_-

Justin Bieber : yeaah, please forgive me :3

Sugar Lothringen : whatever, i forgive you :)

Justin Bieber : you forgive me? Whoaa thanks Sugar! You’re my lady!

Sugar Lothringen : say it to your girlfriend -_-

Justin Bieber : me? Ohaha i don’t have girlfriend! ;)

Apa? Justin single? Beneran?


Sugar Lothringen : really?

Justin Bieber : really, Sugar! ;)

Aku tersenyum diam diam membacanya. Rasanya ada sesuatu dalam hatiku yang siap meledak kapan saja,saking bahagianya

“ Sugar?”

Mama menolehkan kepalanya dari balik pintu kamarku, membuatku nyaris terlonjak. “ Mom? What are you doing?” tanyaku sambil berlari memeluknya. “ our dinner already prepared. Let’s get the dinner” “ okay, but wait a minute Mom! I want to turn off my MacBook!” Mama hanya tersenyum “It’s okay, i will be waiting”

Aku mengetik message untuk Justin

Sugar Lothringen : Sorry Biebs, i have to offline. My mom asks me for dinner :(

Justin Bieber : No problem, we can talk again later. Byye, i will miss u so damn much :)

Lagi-lagi. Kenapa kata katanya selalu membuatku terhanyut, kenapa kata-katanya selalu membuatku merasa jadi gadis paling spesial, mengapa.....
Sugar Lothringen : well, i am going to miss you too :P
Lalu segera beranjak ke ruang makan dan mengabaikan MacBookku tanpa sekalipun menoleh lagi

0 komentar on "Dream - Sugar Story - Chapter 6"

Posting Komentar

Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 6

Our World is Different




“ Oh my godness.... Thank you Sugar!!!”

Aku tertawa dan membetulkan letak handphoneku. "you’re welcome Aaashh...”

Saat ini aku sedang ada di kamarku, sepulang dari toko buku. Aislinn meneleponku dan mengucapkan terimakasih. Tadi Justin telah menandatangani bukunya, sesuai yang kupinta, dan sukses membuat Aislinn seperti melayang di angkasa. Setelahnya Justin mengantarku pulang, oh sebelumnya dia memberiku, hanya aku, nomor telepon, MSN, dan skypenya XD . Dia juga menanyakan twitterku, dan aku heran kenapa dia bertanya seperti itu, tapi kujawab jujur kalau twitterku adalah *random* . Aku sampai bengong dan tercengang gara gara tingkah lakunya tersebut. Sampai aku harus mencubit pipiku sendiri lebih dari dua kali untuk meyakinkan kalau ini semua bukan mimpi. Chaz, Ryan, dan Chris juga menanyakan twitterku, dan mengaku terang-terangan kalau mereka ingin follow aku. Aku agak tidak terlalu heran sih, karena sebelumnya aku mengenal mereka bertiga sebagai teman sekolah biasa, enggak akrab, bukan sebagai sahabat Justin. Aislinn juga mereka ( Justin, Chaz, Ryan, Chris ) follow, dan Aislinn nyaris memekik kegirangan. Aislinn sudah lama tau Chaz Ryan Chris sebagai sahabat Justin, cuma gak berani deketin apalagi sampai minta follow.
Jadi, sekarang disinilah aku berada. Di kamarku yang serba putih, dengan tirai berwarna ungu pucat yang lembut, dinding kamar yang dihiasi wallpaper berwarna ungu muda, sprei bergaris-garis ungu, dan ornamen lain yang rata rata berwarna ungu dan putih. Well, dua warna itu memang kesukaanku. Di atas tempat tidur, aku sibuk berkutat dengan MacBook putihku, handphone yang kujepit di pundak, juga novel yang baru saja kubeli. Di atas meja belajarku kuletakkan segelas jus apel.


*my room


“ Jadi kamu sudah cek followers belum, Sugar? Beneran loh, Justin ternyata udah follow aku! “ celetuk Aislinn dengan bangga dan bahagianya. “ Well, yah, belum.” Jawabku malas-malasan dan mulai sign in ke twitterku. DANG. Apa yang kulihat sungguh fantastis

10000 followers and 3000 listed? What? Why it can be...? Seingatku, followersku hanya 1000 dan list ku hanya 300. Tidak banyak. Tapi... tapi kenapa bisa begini? Ah! Mungkinkah....?

Secepat kilat aku menggerakkan kursorku , membuka tab baru untuk membuka profil . Dan benar saja. Disana.... disana... aku melihatnya.....
: having fun with . How nice she is! ;)

Jadi inilah alasan kenapa followersku bisa melejit drastis, jadi ini. Tapi.. kenapa dia melakukan ini? Aku belum siap menjadi sorotan publik, aku hanyalah gadis biasa. Dan selamanya akan terus menjadi gadis biasa. Tapi... dia....

“ Sugar? Hallo? Still there?”

Oh my. I forget im having a conversation with Aislinn

“ Yeaahh, Ash. What? Do you want to ask something?” tanyaku gusar sambil membuka Mentionku. Oh gosh, masuk bermacam-macam mention. Dari Beliebers, siapa lagi? Ada yang bertanya siapa aku, ada yang memujiku cantik ( :P ) , ada yang minta followback, dan untunglah tidak ada yang mengirimiku mention yang berbau negatif. Aku lega. Aku mencoba followback beberapa orang, tapi tanpa menge-tweet apapun. “ Nope, Sugar... Eh, but yes! Yes! I want to ask something!” Suara Aislinn terdengar ragu-ragu. “ What?” aku menggeser MacBook ku. Handphoneku nyaris terjatuh tapi aku bisa mengatasinya. “ Please answer honestly” “ Sureeee!!! So, what question?” “ I saw justin’s twitter page. And also yours”

Oh no. Pasti Aislinn ingin menanyakan soal tweet justin itu. Ampun dah. “ So?” hanya kata itu yang keluar dari mulutku. “ Do you fall in love with Justin?” tanyanya dengan nada menggoda. Heh? ME? Falling in love? With Justin?

“ of course not, Ash....” jawabku sambil mendesah, karena jujur, well... aku belum tahu

“ Really?”

“ Mmm... yeah, but... but...”

Aku menahan nafas dan memejamkan mata

“ maybe”

Aislinn memekik “ yeaaah, you are falling in love with him, Sugar!” “ Hey hey hey, who says like that? I just said ‘Maybe’ not ‘Yes’ . eeeeh, but... are you angry with me?” tanyaku sepelan mungkin. “ me? Ohaha of course not! Justin smiles, i smile! Hahahaaha “ Aku ikut-ikutan tertawa. Menyenangkan rasanya mengetahui bahwa sahabat yang kusayangi ini tidak marah padaku.
“ Justin loves you”

Heh?

“Justin loves you, Sugar. Trust me. I can see about how he look at you, how he talk yo you, and everything. Idk why, but i think Justin loves you at the first sight”

Aku sangat sangat tidak percaya kalau kalimat seserius itu dilontarkan oleh seorang Aislinn

“ You’re kidding. Cmon, Ash, it is not funny”
“Seriously, Sugar”

Masa sih? Ya ampun, aku enggak pernah kepikiran sampai jadi begini

“ i think he doesn’t. Please stop to make me dream, dream, and dream, Ash” aku mendengus sebal. “ Why not? My idol with my bestfriend! How a cute couple!” ujarnya sambil tertawa. Tanpa disadari segurat senyum senang terlukis di wajahku . “ It isn’t real. I can’t accept this” “ why?” ah lagi-lagi. Aku benci menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang. “ Our world is very different” ujarku, ada rasa sakit di hatiku ketika aku mengatakan itu.

“ Ooh, cmon sweetiepie, Justin doesn’t distinguish the girls to be his girlfriend... You are perfect, Sugar. You are pretty, smart, kind, calm. So, what is the problem?”

Mataku agak berkaca-kaca tapi buru-buru kuusap sebelum menetes. Aku terharu mendengarnya. “Thanks Ash, I love you. Errr, how with talk later tonight? After dinner?” “ Of course i can! Byee sweetiepie!” “ Byeee hunny bunny”

Aku meletakkan handphone dan menatap layar MacBookku. Mungkin Aislinn benar. Mungkin saja aku jatuh cinta dengan Justin. Mungkin saja. Tapi aku masih tak percaya akan rasa aneh ini. Aku masih butuh waktu untuk meyelaminya, memahaminya. Kulirik secarik kertas ungu yang diberikan Justin padaku. Itu berisi nomor telepon, MSN, dan skype Justin. Ragu ragu aku menatapnya, dan sedetik kemudian aku sudah membuka skype-ku. Mencari kontak yang diberikan....... dan... ah! Ada! Segare ku add. Perasaanku mengatakan Justin akan online.. tapi mungkin itu hanya lelucon belaka.

Dan benar saja, Justin online. Aku nyaris berteriak saking kegirangan. Aku tak tahu, pokoknya aku senang!

Justin Bieber : aye Sugar! :)

Sugar Lothringen : ayee Biebs... :)

Justin Bieber : watcha doing, Sugar? :)

Sugar Lothringen : chatting with you. Ahaha :D

Justin Bieber : and then? :P

Sugar Lothringen : just seeing my timeline. See? My followers, mentions, and lists are full because of YOU -_-

Justin Bieber : Im sorry shawty! But i don’t think you don’t like it :P

Sugar Lothringen : how i don’t like it? It is so annoying Biebs! -_-

Justin Bieber : yeaah, please forgive me :3

Sugar Lothringen : whatever, i forgive you :)

Justin Bieber : you forgive me? Whoaa thanks Sugar! You’re my lady!

Sugar Lothringen : say it to your girlfriend -_-

Justin Bieber : me? Ohaha i don’t have girlfriend! ;)

Apa? Justin single? Beneran?


Sugar Lothringen : really?

Justin Bieber : really, Sugar! ;)

Aku tersenyum diam diam membacanya. Rasanya ada sesuatu dalam hatiku yang siap meledak kapan saja,saking bahagianya

“ Sugar?”

Mama menolehkan kepalanya dari balik pintu kamarku, membuatku nyaris terlonjak. “ Mom? What are you doing?” tanyaku sambil berlari memeluknya. “ our dinner already prepared. Let’s get the dinner” “ okay, but wait a minute Mom! I want to turn off my MacBook!” Mama hanya tersenyum “It’s okay, i will be waiting”

Aku mengetik message untuk Justin

Sugar Lothringen : Sorry Biebs, i have to offline. My mom asks me for dinner :(

Justin Bieber : No problem, we can talk again later. Byye, i will miss u so damn much :)

Lagi-lagi. Kenapa kata katanya selalu membuatku terhanyut, kenapa kata-katanya selalu membuatku merasa jadi gadis paling spesial, mengapa.....
Sugar Lothringen : well, i am going to miss you too :P
Lalu segera beranjak ke ruang makan dan mengabaikan MacBookku tanpa sekalipun menoleh lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank You For Visiting Gisma's Blog


 

constellation of words Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates | Thanks to Blogger Templates | Image by Tadpole's Notez