Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 5

Diposting oleh midget di Rabu, Juni 08, 2011
I Can't Believe This




“Hey, kenapa kau terlambat?”
Aislinn memandangku dengan raut muka sebal. Aku tahu, dia pasti kesal karena menungguku terlalu lama di kelas. Aku hanya nyengir “ Im sorry Ash. Some problem were happened” “ What? What problem? Tell me! “ paksanya. “ Im sorry, i come late” Justin menyeruak dari balik punggungku dan dengan santainya masuk ke dalam kelas, seakan-akan baru saja tidak terjadi apa-apa. Aku menatapnya keheranan. “ hey, Sugar, answer my question” Oh Gosh. Gara gara memperhatikan Justin, aku sampai nyuekin Aislinn. “ I will tell you, LATER” tegasku sambil menggandeng tangannya dan mengajaknya duduk. “ i keep your promise “ kata Aislinn setelah kami duduk “ yeah, you can do it” kataku sambil mencuri pandang ke arah Justin.Justin sedang bercanda dengan Chaz. Tiba tiba Justin menoleh ke arahku, seakan-akan dia tahu aku sedang memikirkannya. Gawat! Aku panik. Please Justin jangan bicara padaku.... DISINI. Tapi pikiranku salah, rupanya Justin hanya tersenyum sekilas padaku, senyuman tipis yang mampu meluluhkan jutaan beliebersnya, lalu kembali bercanda dengan Chaz. Aku masih tak percaya dengan senyum itu, iya, itu senyum yang justin berikan padaku. Padaku. Duh, Sugar! Actually what happened with you? Aku menepuk kedua belah pipiku untuk menyadarkanku dari mimpi-mimpiku yang rasanya terlalu dramatis, lalu berkonsentrasi ke depan kelas karena Mr Niell sudah datang.
*skip*

“ Sugar, jadi kan hari ini kita ke toko buku ? “
Aku menoleh menatap Aislinn dan tersenyum. “ Yeaah, of course! “
Saat ini kami sedang membereskan tas kami karena bel usai pelajaran telah berbunyi. Rencananya kami ingin pergi ke toko buku. Aislinn ingin membeli buku tentang Justin Bieber ( aku lupa namanya) dan aku sendiri ingin berburu satu set novel fantasy karya Melissa Marr. Aku memang suka novel-novel fantasy, yang bercerita tentang penyihir, peri, atau apapun lah. Entahlah... mungkin karena namaku? Jangan lupakan bahwa namaku, yaitu fayette, artinya adalah peri kecil.
Aku berdiri, menyambar tasku. “ Okay, let’s go Ash!”
“ Sugar, can u go with me? “
Gubrakkkk. Tas yang baru saja kusandang ke bahu hampir terlepas dan menyebabkan bahuku oleng. Ini semua karena......... Justin?!!! Justin baru saja memanggilku? And ask me to go with him? Sialan. Apa dia sudah lupa kalau aku tak ingin dia mengajakku bicara di depan umum, apalagi di depan Aislinn!
Kulirik Aislinn. Dia tampak terpana memandangi justin. Apalagi tiba tiba Ryan dan Chaz sudah berdiri di belakang Justin. Oh myyyy gossshhhhh
“ What are you talking about, mmmhh, Mr. Bieber ? Maybe you asked the wrong person! Sorry, but i have to go now with... aaaw!” Aislinn meremas tanganku perlahan, membuatku nyengir kesakitan. Justin menaikkan sebelah alisnya.
“ Calm down, Miss Lothringen. I just asked you to go to bookstore. With my friends. Oh, your friend also can go with us“ sahut Justin sambil melempar senyum sekilas pada Aislinn. Aku tahu Aislinn pasti sudah meleleh sekarang. But... “ Sorry Mr Bieber, i tell you one time again, we can... aaww!” Aislinn meremas tanganku lagi, lebih keras dan membuat cengiran di wajahku bertambah lebar. “Sugar, say yes” bisiknya di telingaku. “ What? Hey, what do you mean, Ash?” bisikku. “ say YES” bisiknya sambil melirikku tajam. Ok, jujur, aku agak takut. Yaaahhh, terpaksa aku menatap Justin dan mengatakan..... “ Yeah, we can go together with you”
Apa ada yang lebih baik dari ini? Aku, Aislinn, Justin, Ryan, Chaz, dan juga __ Christian, sekarang berada di dalam mobil Justin. Tertawa-tawa. Bercanda. Mengobrol. Yaaah, sebenanya aku lebih banyak diam sih. Paling aku hanya tersenyum jika namaku disebut, menjawab apabila ditanya, dan sesekali ikut tertawa ketika Chaz dan Chris mulai melontarkan leluconnya. Aislinn terlihat bahagia sekali.
“ Sugar” Aislinn berbisik lagi padaku. “ what Ash?” “ Kenapa kamu tak cerita kalau kamu kenal Justin?” protesnya setengah kecewa. Aduh, matillah aku. Bisa bisa Aislinn marah padaku. “ Ash, aku baru kenal dengannya tadi saat aku dari kantin, dan aku tak mau membesar-besarkan hal seperti ini karena aku takut bisa bisa ada insiden di sekolah nanti -_- “ “ Huh okedeh. Yang penting kan aku masih bisa ikut kamu, jadi bisa dekat dekat sama Justin -_- Eh, btw, kamu kenalnya bagaimana? “ “Nanti akan kuceritakan” kataku malas. Aislinn mengalah lalu kembali sibuk dengan Chaz, Ryan, dan Chris. Aku mengalihkan pandanganku ke luar jendela. Justin menatapku dari balik setir. “ Feel something bad, Sugar?” tanyanya tiba-tiba. Hah? “ No” jawabku pendek. “ Are you thirsty? Want some drinks? “ tawarnya lagi. “ No, Justin. I am allright “ kataku akhirnya. Justin mengalah lalu kembai berkonsentrasi menyetir. Sementara aku dapat melihat dengan jelas kalau Chaz, Ryan, Chaz, dan juga___ Aislinn sedang tersenyum senyum gak jelas padaku dan Justin. “ Why you smile like that?” protesku. “ Nooooo Sugar, just jealous with your boyfriend’s attention to you” goda Chris lagi. Pipiku memerah. “ Don’t say like that. He isn’t my boyfriend” “ But he WILL BE your boyfriend” sela Chaz, sambil tertawa tawa kecil. Ingin rasanya kutimpuk kepalanya dengan tasku. Konsentrasi Justin agak buyar, sehingga dia nyaris melenceng dari jalanan. “ whoaaa, be careful Justin!” sungutku. “So.. sorry Sugar!” katanya agak gugup. “ Bahaha, he lost his control because he always pay attention to you! XD “ goda Chris lagi. Kali ini aku benar-benar menimpuk kepalanya denga tasku. Chris mengaduh-aduh meminta ampun. Kami semua tertawa-tawa.

*skip*

Sampai di toko buku, aku langsung mendekati Aislinn dan menjauhkannya dari Justin dkk. “ Why Sugar?” tanyanya keheranan. “ Nope. I just want you to stay beside me” jawabku asal. “ oh okaaaay sweetiepie, but if u ask Justin to give his signature on my First Step 2 Forever, i will stay beside u until we will go home” “ Whattt? What is First Step 2 Forever? Is that his book? No, Ash! You can ask to him by yourself!” “ Pweaseeee Sugar” Aislinn memelas dengan puppy eyesnya. Aku tak tega, jadi aku menghela nafas dan berkata “ Huh,nevermind. I will ask to him “ “ Really? Ohhh, i love you so much Sugar!” Aislinn memelukku. “ Stop Ash! We are not dating, right?” Aislinn melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar.

*at the bookstore. Crowded, huh?


Aku sendirian di rak tempat menyimpan novel novel fantasy. Aislinn sibuk bersama Justin dkk. Aku lebih suka sendiri. Hmmm... mana ya novel yang kucari? Aaahh, itu dia diatas...
“need help?”
Suara itu. Aku membalikkan tubuhku dan...
“ Justin?”
“yeah, i am”
“ why you come here? Where are Ash, Chaz, Ryan, and Chris?”
“ They are looking for books together. Take it easy sugar. I just want to accompany you”
“ Well, whatever” aku sudah kehabisan kata-kata.
“ So, do you need help?” lagi lagi Justin menawarkan bantuan. “ No, Justin. I can do it by myself” ujarku sambil mengambil buku dari rak atas tersebut. “ Heeyy, do you like fantasy book?” tanya Justin , melihat novel yang sedang kupegang. “ Of course i like it. Especially about Fairy, like my name” “ yeaah you’re right. Your name remind me about Sugar Plum Fairy “ “ Ohaha, i don’t think you know it” ucapku sambil tersenyum. Justin tersenyum lagi. Membuatku risih. “ Mmm... anyway, Justin, could you please give your signature on Aislinn’s book? It is... First..Step 2 Forever” ucapku hati-hati . “ Aislinn? So, she is belieber? Hahaaaa, of course i will give it to her!” Justin tertawa. Aku tertawa lega. “ Thanks Justin” “ No problem”

0 komentar on "Dream - Sugar Story - Chapter 5"

Posting Komentar

Rabu, 08 Juni 2011

Dream - Sugar Story - Chapter 5

I Can't Believe This




“Hey, kenapa kau terlambat?”
Aislinn memandangku dengan raut muka sebal. Aku tahu, dia pasti kesal karena menungguku terlalu lama di kelas. Aku hanya nyengir “ Im sorry Ash. Some problem were happened” “ What? What problem? Tell me! “ paksanya. “ Im sorry, i come late” Justin menyeruak dari balik punggungku dan dengan santainya masuk ke dalam kelas, seakan-akan baru saja tidak terjadi apa-apa. Aku menatapnya keheranan. “ hey, Sugar, answer my question” Oh Gosh. Gara gara memperhatikan Justin, aku sampai nyuekin Aislinn. “ I will tell you, LATER” tegasku sambil menggandeng tangannya dan mengajaknya duduk. “ i keep your promise “ kata Aislinn setelah kami duduk “ yeah, you can do it” kataku sambil mencuri pandang ke arah Justin.Justin sedang bercanda dengan Chaz. Tiba tiba Justin menoleh ke arahku, seakan-akan dia tahu aku sedang memikirkannya. Gawat! Aku panik. Please Justin jangan bicara padaku.... DISINI. Tapi pikiranku salah, rupanya Justin hanya tersenyum sekilas padaku, senyuman tipis yang mampu meluluhkan jutaan beliebersnya, lalu kembali bercanda dengan Chaz. Aku masih tak percaya dengan senyum itu, iya, itu senyum yang justin berikan padaku. Padaku. Duh, Sugar! Actually what happened with you? Aku menepuk kedua belah pipiku untuk menyadarkanku dari mimpi-mimpiku yang rasanya terlalu dramatis, lalu berkonsentrasi ke depan kelas karena Mr Niell sudah datang.
*skip*

“ Sugar, jadi kan hari ini kita ke toko buku ? “
Aku menoleh menatap Aislinn dan tersenyum. “ Yeaah, of course! “
Saat ini kami sedang membereskan tas kami karena bel usai pelajaran telah berbunyi. Rencananya kami ingin pergi ke toko buku. Aislinn ingin membeli buku tentang Justin Bieber ( aku lupa namanya) dan aku sendiri ingin berburu satu set novel fantasy karya Melissa Marr. Aku memang suka novel-novel fantasy, yang bercerita tentang penyihir, peri, atau apapun lah. Entahlah... mungkin karena namaku? Jangan lupakan bahwa namaku, yaitu fayette, artinya adalah peri kecil.
Aku berdiri, menyambar tasku. “ Okay, let’s go Ash!”
“ Sugar, can u go with me? “
Gubrakkkk. Tas yang baru saja kusandang ke bahu hampir terlepas dan menyebabkan bahuku oleng. Ini semua karena......... Justin?!!! Justin baru saja memanggilku? And ask me to go with him? Sialan. Apa dia sudah lupa kalau aku tak ingin dia mengajakku bicara di depan umum, apalagi di depan Aislinn!
Kulirik Aislinn. Dia tampak terpana memandangi justin. Apalagi tiba tiba Ryan dan Chaz sudah berdiri di belakang Justin. Oh myyyy gossshhhhh
“ What are you talking about, mmmhh, Mr. Bieber ? Maybe you asked the wrong person! Sorry, but i have to go now with... aaaw!” Aislinn meremas tanganku perlahan, membuatku nyengir kesakitan. Justin menaikkan sebelah alisnya.
“ Calm down, Miss Lothringen. I just asked you to go to bookstore. With my friends. Oh, your friend also can go with us“ sahut Justin sambil melempar senyum sekilas pada Aislinn. Aku tahu Aislinn pasti sudah meleleh sekarang. But... “ Sorry Mr Bieber, i tell you one time again, we can... aaww!” Aislinn meremas tanganku lagi, lebih keras dan membuat cengiran di wajahku bertambah lebar. “Sugar, say yes” bisiknya di telingaku. “ What? Hey, what do you mean, Ash?” bisikku. “ say YES” bisiknya sambil melirikku tajam. Ok, jujur, aku agak takut. Yaaahhh, terpaksa aku menatap Justin dan mengatakan..... “ Yeah, we can go together with you”
Apa ada yang lebih baik dari ini? Aku, Aislinn, Justin, Ryan, Chaz, dan juga __ Christian, sekarang berada di dalam mobil Justin. Tertawa-tawa. Bercanda. Mengobrol. Yaaah, sebenanya aku lebih banyak diam sih. Paling aku hanya tersenyum jika namaku disebut, menjawab apabila ditanya, dan sesekali ikut tertawa ketika Chaz dan Chris mulai melontarkan leluconnya. Aislinn terlihat bahagia sekali.
“ Sugar” Aislinn berbisik lagi padaku. “ what Ash?” “ Kenapa kamu tak cerita kalau kamu kenal Justin?” protesnya setengah kecewa. Aduh, matillah aku. Bisa bisa Aislinn marah padaku. “ Ash, aku baru kenal dengannya tadi saat aku dari kantin, dan aku tak mau membesar-besarkan hal seperti ini karena aku takut bisa bisa ada insiden di sekolah nanti -_- “ “ Huh okedeh. Yang penting kan aku masih bisa ikut kamu, jadi bisa dekat dekat sama Justin -_- Eh, btw, kamu kenalnya bagaimana? “ “Nanti akan kuceritakan” kataku malas. Aislinn mengalah lalu kembali sibuk dengan Chaz, Ryan, dan Chris. Aku mengalihkan pandanganku ke luar jendela. Justin menatapku dari balik setir. “ Feel something bad, Sugar?” tanyanya tiba-tiba. Hah? “ No” jawabku pendek. “ Are you thirsty? Want some drinks? “ tawarnya lagi. “ No, Justin. I am allright “ kataku akhirnya. Justin mengalah lalu kembai berkonsentrasi menyetir. Sementara aku dapat melihat dengan jelas kalau Chaz, Ryan, Chaz, dan juga___ Aislinn sedang tersenyum senyum gak jelas padaku dan Justin. “ Why you smile like that?” protesku. “ Nooooo Sugar, just jealous with your boyfriend’s attention to you” goda Chris lagi. Pipiku memerah. “ Don’t say like that. He isn’t my boyfriend” “ But he WILL BE your boyfriend” sela Chaz, sambil tertawa tawa kecil. Ingin rasanya kutimpuk kepalanya dengan tasku. Konsentrasi Justin agak buyar, sehingga dia nyaris melenceng dari jalanan. “ whoaaa, be careful Justin!” sungutku. “So.. sorry Sugar!” katanya agak gugup. “ Bahaha, he lost his control because he always pay attention to you! XD “ goda Chris lagi. Kali ini aku benar-benar menimpuk kepalanya denga tasku. Chris mengaduh-aduh meminta ampun. Kami semua tertawa-tawa.

*skip*

Sampai di toko buku, aku langsung mendekati Aislinn dan menjauhkannya dari Justin dkk. “ Why Sugar?” tanyanya keheranan. “ Nope. I just want you to stay beside me” jawabku asal. “ oh okaaaay sweetiepie, but if u ask Justin to give his signature on my First Step 2 Forever, i will stay beside u until we will go home” “ Whattt? What is First Step 2 Forever? Is that his book? No, Ash! You can ask to him by yourself!” “ Pweaseeee Sugar” Aislinn memelas dengan puppy eyesnya. Aku tak tega, jadi aku menghela nafas dan berkata “ Huh,nevermind. I will ask to him “ “ Really? Ohhh, i love you so much Sugar!” Aislinn memelukku. “ Stop Ash! We are not dating, right?” Aislinn melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar.

*at the bookstore. Crowded, huh?


Aku sendirian di rak tempat menyimpan novel novel fantasy. Aislinn sibuk bersama Justin dkk. Aku lebih suka sendiri. Hmmm... mana ya novel yang kucari? Aaahh, itu dia diatas...
“need help?”
Suara itu. Aku membalikkan tubuhku dan...
“ Justin?”
“yeah, i am”
“ why you come here? Where are Ash, Chaz, Ryan, and Chris?”
“ They are looking for books together. Take it easy sugar. I just want to accompany you”
“ Well, whatever” aku sudah kehabisan kata-kata.
“ So, do you need help?” lagi lagi Justin menawarkan bantuan. “ No, Justin. I can do it by myself” ujarku sambil mengambil buku dari rak atas tersebut. “ Heeyy, do you like fantasy book?” tanya Justin , melihat novel yang sedang kupegang. “ Of course i like it. Especially about Fairy, like my name” “ yeaah you’re right. Your name remind me about Sugar Plum Fairy “ “ Ohaha, i don’t think you know it” ucapku sambil tersenyum. Justin tersenyum lagi. Membuatku risih. “ Mmm... anyway, Justin, could you please give your signature on Aislinn’s book? It is... First..Step 2 Forever” ucapku hati-hati . “ Aislinn? So, she is belieber? Hahaaaa, of course i will give it to her!” Justin tertawa. Aku tertawa lega. “ Thanks Justin” “ No problem”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank You For Visiting Gisma's Blog


 

constellation of words Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates | Thanks to Blogger Templates | Image by Tadpole's Notez